“Anaknya sudah bisa merangkak, anakku kok belum?”
“Anakku belum pinter ngomong, anak dia kok udah bisa? Padahal seumuran.”
Memiliki anak yang sehat, tumbuh kembangnya cepat, dan tidak banyak drama adalah impian banyak orang tua. Secara tidak sadar, seringkali orang tua membandingkan tumbuh kembang anaknya dengan anak yang lain. Apalagi ketika sedang kumpul bareng, milestones anak sering menjadi topik pembicaraan antar ibu. Tidak jarang orang tua merasa anaknya tertinggal dari yang lain.
Fenomena ini ternyata tidak hanya terjadi pada anak balita saja, tetapi anak-anak usia sekolah sampai dewasa kerap menjadi korbannya. Bahkan, topik membanding-bandingkan sering terjadi di sekitar kita.
Tantangan Menjadi Orang Tua
Menjadi orang tua ternyata tidak mudah. Karena seringkali juga mendapat pertanyaan dari orang sekitar terkait tumbuh kembang anak. Anak kurus dikomentari, anak kegendutan dikomentari, anak belum bisa jalan juga ditanya, “Kapan jalannya?” Secara tidak langsung, pertanyaan tersebut menjadi tekanan untuk orang tuanya. Alih-alih membandingkan, lebih baik sebagai sesama orang tua harus saling mendukung.
Pentingnya Stimulasi dari Orang Tua
Berbicara tentang milestones, sebenarnya setiap anak tumbuh dengan kecepatannya masing-masing. Hal ini juga dipengaruhi oleh stimulasi yang diberikan oleh orang tua atau pengasuhnya. Stimulasi tumbuh kembang anak juga perlu diberikan berdasarkan usia anak.
Untuk mengevaluasi tumbuh kembang anak, tidak dengan cara membandingkan dengan anak yang lain, tetapi berdasarkan panduan dari tim kesehatan seperti kuesioner pra skrining perkembangan atau skrining stimulasi deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK). Dari hasil skrining akan didapatkan milestones anak berada di rentang normal atau tidak. Hal ini yang perlu diperhatikan sebagai orang tua agar dapat segera ditangani ketika terdapat keterlambatan tumbuh kembang pada anak. Jadi kuncinya ada di stimulasi, bukan pada kecepatan anak mencapai milestones tertentu.
Anak Juga Butuh Waktu
Mencapai milestones tertentu juga dipengaruhi oleh kesiapan anak. Karena pertumbuhan dan perkembangan setiap individu bersifat alamiah. Orang tua memang perlu menstimulasi anak dengan hal yang baru, tetapi tidak memaksakan mereka mencapai milestones tertentu sebelum benar-benar siap. Justru jika terlalu dipaksakan maka akan menimbulkan masalah di kemudian hari.
Dengan memahami fakta di balik milestones perkembangan anak, orang tua dapat menikmati berbagai kemampuan yang dimiliki si kecil dengan lebih mindfulness dan tidak resah ketika melihat perkembangan anak yang lain. Setiap fase pertumbuhan anak juga menjadi momen yang tidak terlupakan.
Ingin tahu lebih banyak tentang bagaimana sih menjadi orang tua yang baik menurut para pakar? Atau bagaimana cara menemani masa pertumbuhan anak sesuai usianya? Career Class punya jawabannya! Nantikan program kelas publik Posyandu: Pos Pelayanan Parenting Bapak dan Ibu. SEGERA!
Info selengkapnya, pantau terus media sosial Career Class di bawah ini, ya!
LinkedIn: Career Class
Instagram: @careerclass_id
Website: www.careerclass.id
Oleh Ais Farida, Career Class Angkatan 2023