"Personal Branding" Apakah Pencitraan?


Saat ini marak sekali pelatihan atau workshop yang membahas tentang personal branding,  khususnya di era serba digital ini. Katanya nih ya, kalau memiliki personal branding yang bagus lalu kita semakin dikenal dapat membuka pintu-pintu rezeki untuk kehidupan kita. Tapi nggak jarang juga ada pendapat satir yang mengatakan bahwa melakukan personal branding itu sama dengan pencitraan. Kalau menurut kamu, gimana?

Terlepas dari beragam pendapat di luar sana, nyatanya personal branding memang sesuatu yang penting untuk kita punya. Personal branding berbicara tentang bagaimana kita dipandang. Personal branding berbicara tentang konsistensi karakter yang kita perlihatkan di depan umum yang tentunya tidak berubah-ubah. 

Kenapa kita harus membangun personal branding? Tentu agar orang mengenal kita dengan perspektif value tertentu. Bagaimana orang lain mengenali keunggulan kita dibandingkan orang lain? Bagaimana kita menjadi sosok yang kredibel dan top of mind untuk orang lain? Jadi misalnya aku yang suka menulis lalu orang mengingatku sebagai “Aufa yang suka menulis atau Aufa si content writer.”

Media sosial yang sering kita temui seperti Instagram, Tiktok, LinkedIn menjadi sarana untuk memperluas jangkauan untuk orang mengenal kita, mengenali personal branding yang kita bangun. Beberapa orang yang sama sekali tidak dikenal menjadi dikenal berkat strategi personal branding yang menarik melalui media sosial. 

Building our personal branding is not easy, but it’s possible!

Tentunya dalam membangun personal branding, dibutuhkan kepercayaan diri, rasa empati untuk belajar mendengarkan, peka dengan kondisi sekitar terutama dengan apa yang terjadi dengan kondisi di sekitar, fokus akan perbaikan atas feedback, dan tentunya meningkatkan kemampuan berkomunikasi. 

Dalam proses membangun personal branding, tetap ingat untuk berpegang teguh terhadap prinsip diri yang kita punya. Jangan pernah menjadi orang lain hanya untuk mendapatkan apresiasi. Hidup dalam kepalsuan dan pencitraan tentu akan sangat melelahkan. Menjadi diri sendiri sembari terus memperbaiki diri.

Oleh : Aufa Syarifatun Nisa, Career Class Angkatan 2022.