Your Boss is Your Friend, Can You Do It?

Berteman dengan bos sendiri, kenapa tidak? Siapa yang masih menganggap sosok bos itu menakutkan dan sulit didekati? Padahal bos atau atasan itu juga manusia. Sebagai karyawan yang berusaha menunjukkan performa yang baik, akan menyenangkan jika bisa dekat dan disukai oleh atasan di kantor secara profesional. Yuk, simak langkah-langkah sederhana bagaimana memahami dan berteman dengan atasanmu!

Manusia erat kaitannya untuk bersosialisasi, begitu juga dengan atasan. Kunci pertamanya adalah perlakukan atasanmu sebagai manusia, pahami juga bahwa bosmu bisa berada di posisinya karena mereka memiliki kualitas yang belum kita punya. Ada banyak sekali hal-hal dan pengalaman yang sudah ditempa yang menjadikan bosmu berada di posisinya sekarang. Bahkan, seorang atasan yang kompeten tentunya punya skill yang dapat dipelajari, misalnya dalam memanajemen staf, pengambilan keputusan dan risiko, berpikir kritis, dan mewujudkan ambisi. Apa yang bisa digali dari bosmu. Sehingga, pertanyaan lebih lanjutnya sekarang, apakah bosmu tahu siapa dirimu?

Selain bekerja dengan baik dan memiliki performa yang mumpuni, ada strategi lain untuk membangun relasi baik dengan atasan. Alasan kuat mengapa kamu ingin berkontribusi di perusahaan tersebut dapat menjadi perbincangan santai yang mengundang rasa penasaran bosmu untuk tahu apa yang menjadi minat dan ambisimu untuk mencapai misi perusahaan. Ketika mengobrol dengan atasan, asah juga kemampuanmu untuk mendengarkan perspektif baik berupa saran ataupun kritik, serta belajar untuk tidak menanggapi kecuali jika membahas permasalahan pekerjaan yang membutuhkan solusi. Mampu melihat dan mencairkan suasana dengan obrolan yang asik juga menjadi taktik dalam mengenal atasanmu. Cara ini bisa digali dengan mencari tahu apa yang menjadi hobi dan kegemaran bosmu lewat media sosialnya. Walaupun kelihatannya sepele, tapi itu bisa menjadi data ampuh untuk kamu bisa dikenal bosmu lho!

Uniknya lagi, teknik mengambil hati ini juga pernah dicontohkan di drama Start Up. Dalam adegan di mana Seo Dalmi (tokoh utama) butuh untuk berbicara tepat dan efektif untuk mempresentasikan proposal bisnisnya kepada klien. Teknik ini sering dikenal dengan nama Elevator Pitch. Sesuai dengan istilahnya, sudah tidak dipungkiri jika bos pasti memiliki jadwal atau agenda yang padat. Sehingga bukan tidak mungkin jika nantinya kamu harus menghadapi situasi untuk berdiskusi di waktu yang tidak lama. Seperti menaiki elevator yang singkat, pembicaraan yang dituju pun harus meningkatkan rasa penasaran atau ketertarikan lawan bicara. Di antara keterbatasan waktu itu, karyawan yang cerdas membawa diri baik dalam obrolan ringan ataupun membicarakan solusi untuk masalah pekerjaan akan menjadi karyawan yang mudah diingat oleh atasan. 

Untuk mendekati dan bisa akrab dengan atasan memang penuh trik, namun hal itu tidak mustahil untuk terjadi. Perlu learn and relearn yang kontinyu agar bisa berteman dengan atasan. Salah satu cara lainnya juga dapat dilakukan dengan rajin mencatat agenda atau Google Calendar. Hal ini bertujuan untuk mengorganisir pekerjaanmu agar tidak lalai dan menjadi data untuk membawa pembicaraan ke atasan jika menemukan suatu masalah. Tentunya, kamu tetap harus melakukan riset untuk mencari cara penyelesaian solusinya.

Oleh: Aufa Syarifatun Nisa, Career Class Angkatan 2022.