Haloo, aku Kholisa Intan Rokhmana, tapi orang-orang lebih mengenalku dengan nama Icha. Aku adalah peserta Career Class 2021, yang berkesempatan menjadi tim sosial media Career Class tahun 2021. Pekerjaan tersebut merupakan pengalaman pertamaku untuk menyalurkan hobi menulis secara profesional. Sebuah pengalaman yang mendatangkan banyak kejutan bagiku. Berulang kali aku mempertanyakan diriku sendiri, “Bisa nggak ya aku menyelesaikan dengan baik?”
Awal Perjalananku
Aku juga adalah seorang karyawan yang mengharuskanku bermain dengan data dan angka-angka. Menganalisis angka dan data dan membuat keputusan secara objektif. Sebuah pekerjaan yang tidak banyak membuatku berinteraksi dengan orang lain. Selain pekerjaan utamaku yang berkutat dengan angka dan data, aku juga senang berbagi gagasan dengan cara menuliskannya. Hal itu juga yang membuatku tertarik untuk mendaftarkan diri ketika tim sosial media Career Class membuka kesempatan untuk bagian content writer.
Banyak sekali kebingungan ketika awal menjadi bagian dari tim sosial media. Satu pertanyaan yang seringkali aku tanyakan kepada diriku sendiri, “Jika Career Class adalah seorang manusia, seperti apa karakternya? Apa yang dia akan katakan?”. Awalnya, menuliskan sesuatu atas nama Career Class menjadi suatu beban moral bagiku. Saat itu, beban ini membuatku takut untuk melangkah, takut bertanya, takut bergerak. Akhirnya ketakutan itu yang menelan diriku.
Jatuh dan Kembali Bangkit
Di awal perjalanan, tak terhitung berapa kali tulisanku direvisi, bahkan dirombak ulang. Hingga pada suatu titik aku melakukan kesalahan yang membuat seluruh tim menjadi harus menangani akibat dari kesalahanku. Segala pikiran buruk silih berganti dalam pikiranku kala itu. Rasanya permintaan maaf pun bukan sesuatu yang mampu menebus kesalahanku. Tapi, sekali lagi aku diyakinkan jika Career Class adalah sebuah komunitas yang istimewa.
Tak sampai disitu saja, siang itu aku menerima bingkisan dengan pesan, “Semoga bisa menjadi booster penyemangat ya. Stay safe and healthy.” From: Career Class
Baru sekali dalam seumur hidupku, aku diberi bingkisan setelah melakukan kesalahan. Sebuah perasaan yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Rasanya lebih menyakitkan dibandingkan harus menerima punishment. Dibalik itu ada semangat yang besar untuk menebus kesalahanku dengan karya yang lebih maksimal lagi.
Mengubah Sudut Pandang
Aku mulai membenahi pola pikir dan mengurai ketakutan yang ada. Aku takut karena aku tidak tahu. Jadi aku mulai mencari jawaban atas ketidaktahuanku. Mencatat segala kesalahan dan preventive action agar tidak terulang kembali. Berkali-kali aku harus menarik diriku keluar dari zona nyaman. Memang tidak nyaman dan butuh perjuangan lebih. Ketika aku tahu apa kelemahanku, aku harus meluangkan waktu lebih untuk belajar dan berlatih. Tapi segala perjuangan itu terbayarkan dengan hasilnya.
“Dek, hari ini bikin konten tentang ini ya. Pakai bahasa Inggris.”
“Dek, coba deh tulisannya dibuat kaya gini. Biar yang baca tahu sebenarnya ini tulisan yang happy atau sedih.” - Mbak Alia
“Cha, jangan lupa ya yang perlu diperhatiin ini, ini, dan ini.”
“Cha, kamu tahu beliau? Beliau sering share tentang penulisan yang baik dan benar.” - Mas Gun
“Kak Icha, jangan lupa hubungi Kak A ya.”
“Cha desain otw, siapin caption.” - Tim Career Class
Perhatian kecil yang membuatku terus belajar, berani mencoba hal baru, dan tentu saja tidak kehilangan arah. Sungguh bersyukur memiliki tempat yang saling mengingatkan dan mendukung satu sama lain untuk unleash my potential. Aku senang mendengar dan menulis. Tapi kesempatan untuk mendengar pengalaman orang lain dan harus menuliskannya kembali, baru aku dapatkan ketika menjadi content writer di Career Class.
Menuliskan sebuah pengalaman orang lain dalam sudut pandang orang pertama mengasah kemampuan empatiku. Mungkin selama ini aku hanya mendengar cerita teman-teman, namun ketika menjadi content writer aku harus bisa membaca suasana hati dan membayangkan perasaan teman-teman.
Bertumbuh dan Menghargai Proses
Sebuah kehormatan sekaligus kesempatan berharga bisa mendengar berbagai cerita perjuangan bertumbuh teman-teman yang beragam. Terima kasih telah membuatku kembali semangat untuk berjuang. Awalnya aku selalu meragukan diriku sendiri. Rasanya masih banyak kesalahan yang aku buat, tidak banyak yang bisa aku banggakan dari diriku sendiri.
Sampai suatu saat ketika coaching bersama Kak Kristal, Kak Kristal berkata:
“Kamu sudah bertumbuh lho. Walaupun kamu melakukan kesalahan, bukannya menarik diri dan kabur. Tapi berani menghadapi sebuah kesalahan dan mengubahnya menjadi sebuah pembelajaran.”
Seperti yang Mas Gun katakan, “Setiap orang memiliki waktu yang berbeda untuk menginternalisasi setiap pembelajaran yang didapat.” Aku yakin selama 7 bulan berada di tim Career Class aku sudah belajar dan bertumbuh. Dan tetap harus bertumbuh di manapun aku berada nantinya.
Career Class mengajarkanku untuk tetap percaya dan berjuang untuk diri sendiri. Berada dalam tim Career Class membuatku merasakan berada dalam ‘keluarga’ yang saling memacu untuk saling menguatkan dan bertumbuh bersama. Terima kasih Mbak Alia, Mas Gun, dan teman-teman Career Class yang sudah menjadi teman bertumbuhku di tahun 2021 dan seterusnya.