Melawan Galau dengan Tujuan Bermakna
Halo! Namaku Athi'u Izzatillah Tazkiyati. Teman-teman bisa panggil saja aku, Izza. Oiya, aku peserta Career Class 2022 yang melanjutkan menjadi peserta Career Class 2023. Aku mendapatkan banyak hal dari Career Class sehingga merasa ketagihan untuk berada di circle ini.
Salah satu momen berhargaku selama di Career Class adalah saat kelompokku menjadi salah satu pemenang Project Management Challenge (PMC) Career Class 2022.
Rasanya bangga bisa memenangkan PMC bersama teman-teman di Surabaya yang baru kukenal di Career Class, baru kenal langsung merasa sevisi hehe.... Memang di Career Class banyak hal yang out of the box.
Arsitek yang Berkarya di Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Saat SMA aku merasakan jatuh cinta dengan menggambar, sehingga aku memutuskan untuk kuliah di jurusan arsitektur.
Ketertarikanku terhadap dunia pemberdayaan masyarakat baru muncul saat kuliah, tepatnya saat sedang kerja praktik mendampingi masyarakat yang tinggal di tepi sungai. Saat itu aku merasakan banyak sekali AHA moments yang membuatku candu pada bidang ini.
Setelah lulus, akhirnya aku justru bekerja di NGO yang berfokus pada pendampingan masyarakat pemukiman kumuh di sekitar rel kereta daerah Surabaya, Jawa Timur.
Buat sebagian besar orang, lulusan arsitektur bekerja di NGO pemberdayaan masyarakat adalah pilihan yang seolah-olah tidak ideal, banyak yang bilang pilihanku membingungkan dan tidak realistis.
Momen Galau Hidup dan Bertemu dengan Career Class
Ayah berpulang ke yang Maha Kuasa tak lama setelah aku lulus kuliah. Seketika aku merasa memiliki tanggung jawab untuk membantu Ibuku memenuhi kebutuhan di rumah.
"Haruskah aku kembali bekerja di biro arsitek demi kestabilan finansial, meskipun tidak sepenuhnya bahagia?" Pikirku saat itu.
Di tengah-tengah masa galau itu, aku bertemu dengan Career Class melalui media sosial. Aku sangat tertarik setelah membaca testimoni peserta yang kebanyakan tentang kesempatan mendapatkan banyak pengetahuan, network baru, juga punya side hustle dan pemasukan tambahan.
Setelah mendengarkan sosialisasi program, aku semakin mantap untuk menjadi bagian dari keluarga Career Class.
Setiap Orang Berjalan Menuju Tujuannya Melalui Career Class, Begitu Pula Aku
Dari jaringan pertemanan Career Class, aku mendapat orderan pertama kerajinan makrame buatanku yang terjual di harga 2 juta rupiah! Rasanya sangat luar biasa bisa menghasilkan uang tambahan dari hobi.
Di Career Class juga aku bertemu dengan banyak orang keren di dunia NGO, dengan pencapaian yang luar biasa baik di level lokal, nasional, bahkan internasional.
Sesuai pesan para narasumber di Career Class kalau setiap orang hebat di jalannya masing-masing, jadi nggak perlu merasa jadi remahan roma atau butiran debu.
Selama perjalanan di Career Class, aku jadi sadar bahwa satu orang yang harus diyakinkan atas keputusanku bekerja bersama masyarakat adalah diriku sendiri. Ini bukan tentang kata orang lain ataupun uang semata.
Project Management Challenge dan Program Pemberdayaan Masyarakat
Kemampuanku di bidang community development (comdev) juga semakin terasah saat ikutan Project Management Challenge (PMC) di Career Class. Aku dan keempat anggota tim lainnya mengembangkan inisiasi Sanggar Belajar Kampung Pinggir Rel (Kapirel) di Surabaya.
Kami dan para volunteer memberikan pendidikan nonformal kepada adik-adik di Kapirel. Jaringan Career Class yang super luas juga memungkinkan kami mengakses sukarelawan dari berbagai bidang, mulai dari sains hingga psikologi anak.
Aku jadi punya mentor untuk membimbingku di bidang pemberdayaan masyarakat.
"Sesi mentoring yang difasilitasi oleh Career Class juga sangat bermanfaat. Aku dapat banyak skill teknis seperti cara membuat proposal dan pitching yang efektif untuk mendapatkan funding, serta bagaimana cara mengelola proyek."
Kegiatan yang berjalan di Sanggar Belajar Kapirel pun semakin berkembang. Dari yang awalnya 8 anak, sekarang bertambah jadi lebih dari 20 anak. Dari usia TK, sampai kelas 6 SD. Kebermanfaatan yang semoga semakin lama bisa semakin meluas.
Siap untuk Tantangan Lebih Besar, Berdaya bersama Masyarakat
Sekarang aku sedang menantang diri dengan menjadi Community Empowerment Site Leader untuk pengembangan Desa Wisata.
Aku memimpin pengembangan komunitas di wilayah, bidang, dan kelompok masyarakat yang serba baru. Tujuh area pengembangan wisata, termasuk homestay dan UMKM di Ngawi, Jawa Timur bersama Yayasan Dreamdelion Indonesia.
Kalau teman-teman mau sneak peek kegiatan pemberdayaan di sana, langsung saja liat serunya Jajal Wae Trip di Instagram @jajalwaeofficial!
"Peran baruku sebagai Community Empowerment Site Leader untuk pengembangan desa wisata di Ngawi mengajarkanku banyak hal. Aku belajar tentang sebuah ruang hidup multidimensi di dalamnya. Dimana manusia, lingkungan sosial, alam, dan fisik saling terhubung satu sama lain. Perjalanan ini juga membawaku pada interaksi-interaksi bermakna yang kubangun bersama masyarakat. Di sini aku berkesempatan mendampingi proses masyarakat untuk berdaya, mengembangkan potensinya. Tiada hari tanpa belajar bersama di desa. Melakukan FGD, pelatihan, dan membaur besama masyarakat. Tentunya banyak dinamika yang terjadi, tetapi proses tumbuh yang kualami selalu memberikan perspektif baru bagiku. Rasanya kesempatan ini tidak akan aku dapatkan jika aku tidak memutuskan bergabung dengan Career Class saat itu."
Sirna Sudah Semua Kegalauanku
Aku jadi kembali teringat kata-kata Kak Alia di sesi-sesi awal Career Class, bahwa "We don't know what we don't know."
Karena referensiku yang minim waktu itu tentang dunia kerja dan karier di NGO, aku jadi merasa minder akan apa yang aku lakukan. Di Career Class, aku bisa meyakinkan diri dan percaya diri bahwa community development memang jalan yang kupilih dihidupku dan aku kuperjuangkan!
Thank you Career Class for such an eye-opening experience! Tidak ada hal yang sia-sia di hidup ini.