Memutuskan Sebuah Hubungan yang Toxic

Halo perkenalkan aku Zuleika Almira. Aku merupakan Peserta Career Class 2022 dan saat ini bekerja di sektor penjualan instrumen laboratorium genomik. Pekerjaanku tersebut aku dapatkan karena keberanianku melawan rasa trauma. 

Keputusan untuk bergabung di Career Class membantuku belajar untuk menghilangkan rasa takut dan rasa tidak percaya diri. Hingga akhirnya, aku bisa mendapatkan pekerjaan di salah satu perusahaan yang aku impikan. Apalagi ini adalah pekerjaan formal pertama yang aku dapatkan semenjak lulus di tahun 2020 lalu.

Momen Kehilangan Membuat Kekosongan dalam Hidupku

Lima tahun kebelakang adalah masa-masa terberat. Momen kehilangan yang cukup membuat kekosongan dalam hidupku. Aku kira waktu itu aku sudah bertemu seseorang yang akan membersamaiku. Menjadi support system untuk kehidupanku. Nyatanya, berujung memupuk rasa trauma dan sakit yang hingga saat ini masih perlu aku perbaiki. Berbagai tekanan membuatku merasa takut, tanpa sadar aku mulai mengubur mimpi dan harapan yang selama ini aku perjuangkan.

Hal-hal yang ingin aku lakukan dalam hidup ini, acapkali ditentangnya. Dan dengan polosnya, aku mempercayainya memegang kendali atas mimpiku. Hingga pada suatu titik, aku merasa ada yang salah dengan semua ini. Aku semakin kehilangan diriku. Perenungan-perenungan kulakukan, hingga akhirnya aku memutuskan menyelesaikan hubungan yang semakin lama semakin tidak sehat dan membatasi langkahku. Aku membebaskan harapku ke udara dan saat itu aku menyadari bahwa aku berhak bahagia. Aku berhak memutuskan segala sesuatu dan memegang kendali atas mimpiku sendiri. 

Melepaskan Diri dari Hubungan Tidak Sehat

Setelah melepaskan diri dari hubungan yang tidak sehat. Aku mulai menata hidupku. Menyelami lebih dalam ke diri sendiri. “Hai Jule, sebenarnya apa sih kamu inginkan dalam hidup ini?”. Aku mengarahkan diriku untuk sibuk merangkai mimpi yang sempat terkubur. Doaku cuma satu di awal 2021 lalu, “Ya Allah aku pengen sibuk.” Doa yang terus menerus kurapal dalam ibadahku.

Tuhan Maha Baik, hati maupun fisikku semakin disehatkan. Pertengahan tahun 2021 lalu, saat sedang bermain sosial media Instagram, aku tidak sengaja menemukan salah satu postingan Instagram Career Class. Hal-hal yang dibagikan membuatku untuk terus berselancar di Instagram Career Class, hingga akhirnya aku juga mengikuti Instagram Kak Alia dan Mas Gun.

Pada awal kelas di 2022, aku dan teman-teman disuguhi berbagai materi tentang bagaimana untuk memahami diri sendiri, proses pembuatan CV dan interview untuk pekerjaan, Individual Development Plan (IDP), dan juga berbagai materi lainnya yang kembali membangkitkan semangatku untuk mengejar mimpi.

Melawan Ketakutan dan Mendapatkan Kesempatan 

Setelah belajar, aku menyusun timeline untuk mempraktikkan hal yang aku pelajari. Aku mulai menata CV kembali, mencari berbagai lowongan pekerjaan yang sesuai, serta latihan proses interview. Berbagai keraguan yang kadang-kadang masih muncul, aku tepis secepat kilat. Aku meyakinkan diri bahwa AKU BISA DAN PASTI BISA! 

Berbekal ilmu dan juga upaya untuk praktik terus menerus, akhirnya aku bisa lolos beberapa kali ke tahap interview dan akhirnya mendapatkan pekerjaan formal setelah sekian tahun bergelut dengan ketakutan. Tahun 2022 ini benar-benar memberikan kesan yang mendalam bagi proses bertumbuhku. Menjalani peran baru sebagai pembelajar di Career Class sekaligus menjalani pekerjaan yang aku inginkan. Doaku agar Tuhan menyibukkanku dengan aktivitas yang baik memang tidak dikabulkan secepat itu. Bertahap dan berproses. Jalan yang penuh pembelajaran.

Menemukan lingkungan yang tepat bagi proses bertumbuhku adalah suatu karunia yang tidak ternilai harganya. Di tempat ini aku benar-benar merasa diapresiasi. Sampai pada titik aku berpikir “Oh ternyata orang-orang tahu kalau aku ada di dunia ini dan Tuhan pasti mengirimku hidup karena masih ada tugas pada diriku yang belum selesai untuk memberikan manfaat pada sekitar.”

Karena ketika di titik terendah yang lalu, aku tidak pernah berkabar pada siapapun, aku memilih untuk bersembunyi dan menghilang karena rasa takut. Sampai akhirnya, teman-temanku mencoba untuk mencariku dan menanyakan kabar serta keberadaanku. Aku mulai perlahan-lahan memberanikan diri bertemu satu per satu orang, sampai akhirnya aku kembali lagi menjadi diriku, menemukan diriku.

Menjadi Versi Terbaik Diri Sendiri

Aku merasakan menjadi aku yang baru setelah melewati berbagai proses yang tidak mudah ini. Dulu aku berpikir “Kenapa hidupku tidak sebahagia dia?”, “Kenapa aku masih di sini-sini aja?”, “Kenapa Tuhan mengirimku banyak ujian?” Dulu aku berpikir bahwa aku harus bisa melampaui orang lain. Dan saat ini aku sadar, bahwa seharusnya aku berlomba dengan diri sendiri bukan dengan orang lain.

Dalam setiap proses ujian yang ada dalam hidup, Tuhan pasti memiliki pesan yang ingin aku pelajari dan pahami, menaiki level demi level untukku lewati. Karena saat hujan anginpun, dinikmati saja. Pasti ada alasannya. “Untuk meraih impianmu, kamu harus menyelami dirimu lebih dalam. Membereskan luka-luka dan rasa takut. Meluaskan zona nyaman. Dan bertemu dengan orang-orang yang percaya akan mimpimu. Tidak ada kata terlambat dalam sebuah perjalanan. Karena kamu hanya bertanding dengan diri sendiri.”

- Zuleika Almira