Perjuangan Suami Istri untuk Belajar Bersama

 Siti Nurjannah - Wawan S.
Siti_Nurjannahi - Wawan Setiawan, Career Class Perjuangan Suami Istri untuk Belajar Bersama

Halo, perkenalkan saya Siti Nurjannah, saya dulu mengambil jurusan Agronomi dan Hortikultura, saat ini bekerja sebagai purchasing development. Saya adalah salah satu peserta Career Class 2021. Tapi saya tak sendiri, saya mendaftar Career Class couple package bersama suami saya. Suami saya bernama Wawan Setiawan, memiliki latar belakang Silvikultur dan saat ini sedang bekerja sebagai salah satu guru di SD Islam Kreatif di daerah Serang. 

Saya sudah mengetahui Career Class sejak tahun 2019. Di tahun tersebut, Career Class sempat membuat kelas offline di Yogyakarta. Sejak saat itu, saya mulai mencari tahu lebih lanjut apa itu Career Class, apa kegiatannya, dan apa saja yang didapatkan. Dari sana, saya mulai tertarik untuk mendaftar sebagai peserta.

Tak cukup hanya mencari tahu dari sosial media, saya juga mencoba mendaftar kelas publik. Teman-teman tahu kan, bahwa kelas publik Career Class bisa sold out hanya dalam kurun waktu kurang dari 5 menit? Saat itu saya menjadi salah seorang yang beruntung bisa berhasil mendaftar kelas publik Career Class.

Namun ternyata tidak semudah itu. Pada hari H pelaksanaan kelas publik, saya pingsan di perjalanan pulang kantor dan tidak bisa hadir di kelas publik tersebut. Di akhir 2019, terdapat pembukaan untuk Career Class 2020 dibuka. Ingin hati mau mendaftar, namun karena mempertimbangkan kehamilan dan HPL (Hari Perkiraan Lahir), saya mengurungkan niat lagi.

Menghadapi Titik Terendah 

Di akhir 2020, pembukaan Career Class kembali dibuka untuk periode tahun 2021. Saya dan suami sudah bersepakat bahwa yang akan mendaftar Career Class 2021 hanya suami. Hal ini kami putuskan setelah melihat kesanggupan kami. Terutama karena kami sudah memiliki anak. Namun di bulan Agustus 2020 saya mendapatkan berita yang sangat mengejutkan. Saat itu tim HRD menginfokan bahwa perusahaan akan melakukan lay-off pada 3000 karyawan yang memiliki masa kerja kurang dari 3 tahun, dan saya termasuk ke dalam kategori itu. 

Saat itu saya sangat kalut. Karena tak pernah membayangkan hal ini sebelumnya. Memikirkannya saja sudah membuat jantung saya berdegup dengan kencang. Kejadian ini membuat saya berpikir kembali. Saya punya skillset apa yang bisa dijual di masa pandemi seperti ini? Saya punya unique selling point apa ya untuk ditawarkan ketika mendaftar perusahaan baru? Saya bisa tidak ya mendapat pekerjaan di tempat baru dengan kemampuan saya saat itu? And all the answer is no. Saya nggak siap sama sekali kalo tiba-tiba di-PHK.

Mendaftar Career Class dengan Berbagai Kemudahaan yang Diberikan 

Akhirnya setelah diskusi panjang dengan suami, kami putuskan untuk mengikuti program Career Class couple package. Alasan utama kami adalah sama-sama membutuhkan pembelajaran yang disediakan oleh tim Career Class sesegera mungkin. Kami mendaftar dengan bermodal tabungan yang hanya cukup untuk membayar sebagian biaya Career Class. Saya sangat bersyukur, Mbak Alia dan Mas Gun sangat membantu dan kooperatif sehingga kami bisa mendaftarkan diri ke Career Class dengan skenario pembayaran yang bisa kami tanggung saat itu.

Tapi belum cukup sampai disitu saja. Menjelang waktu pembayaran pertama Career Class, anak kami sakit sampai harus bolak-balik rumah sakit dan berobat dengan dokter spesialis. Asuransi kami tidak bisa mengcover biaya tersebut, dan habis sudah uang tabungan untuk biaya Career Class kami saat itu. Hampir bersamaan dengan sakitnya anak kami, kami dikabarkan bahwa Paman dekat kami meninggal dunia. 

Tenaga fisik maupun mental saya sangat terkuras saat itu. Tubuh saya tak kuat, akhirnya saya dirawat hingga 6 hari di rumah sakit. Saat itu saya sudah berjanji dengan Mbak Alia akan melakukan pembayaran pertama dengan nominal yang sudah disepakati. Bagi kami, janji itu harus ditepati. Saya mencoba mengkomunikasikan hal ini ke teman dekat saya. 

Singkat cerita, saya dan suami berhasil mendapatkan uang pinjaman untuk pembayaran pertama Career Class. Dan alhamdulillah saat ini kami sudah tidak memiliki tanggungan biaya ke teman maupun Career Class. Mungkin teman-teman bertanya-tanya, kenapa sih saya dan suami ngotot ingin mendaftar Career Class padahal keuangan keluarga kami sedang tidak sehat saat itu?

“Education is the key to level up our life.”

Dulu saya bersekolah dan kuliah dengan beasiswa. Saya bisa punya pengalaman magang di US dulu karena saya berkuliah. Kalau dari awal saya menyerah dengan pendidikan saya, saya tidak akan bisa berjalan sejauh ini. Saya mungkin nggak bisa merasakan pengalaman hidup yang sudah saya alami selama ini. 

Saya menyadari waktu itu saya punya kekurangan life skill dan kekurangan networking. Saya juga nggak tahu apa sih yang mau saya lakukan kedepannya. Hal-hal ini yang menjadi trigger saya untuk memperjuangkan ikut Career Class. Untuk teman-teman, jangan pernah menyerah untuk belajar. Terlebih karena keterbatasan biaya maupun akses. Karena kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan.