Tergerak Menjadi Pemimpin yang Lebih Baik

 Syafrizal Izaqi - NGO


Halo semuaaa! Namaku Syafrizal Izaqi, tapi teman-teman cukup panggil aku, Zaqi. Aku adalah salah satu peserta Career Class 2023 dan kalau di rumah aku adalah orang kedua yang ikutan Career Class. Senior di rumah tidak lain dan tidak bukan adalah istriku sendiri. Nofi, istriku, alumni Career Class 2022 yang juga sekarang aktif jadi instruktur yoga di kelas-kelas di Career Class.

Iya, yoga! Career Class memang sekomprehensif itu, dari karier sampai kesehatan pun ada. Bahkan materi yang paling berdampak buatku justru tentang self-awareness dan kecerdasan emosional yang ternyata juga banyak banget pengaruhnya ke kerjaanku sekarang. Sebagai seorang direktur di salah satu NGO di Surabaya.

Kesal Jadi Cinta

Sejujurnya, rasa penasaranku akan Career Class itu justru muncul karena ada rasa mangkel a.k.a gelisah kecampuran sedikit kesel hehe. Gimana nggak, waktu Nofi istriku aktif jadi peserta Career Class, hampir tiap weekend, quality time keluarga kecil kita harus sedikit dikorbankan. Belum lagi kalau dia ada meeting malem-malem bahas tugas atau mengerjakan Project Management Challenge (PMC).

Aku jadi harus sendirian ngemong baby kita, Qilla, yang waktu itu usianya belum genap 2 tahun. Untungnya, aku tipe yang kalau ada kegelisahan bukannya antipati, tapi justru jadi ingin mengulik sumber kegelisahan itu. Lantas, aku carilah informasi lebih jauh tentang Career Class.

Sampai akhirnya suatu hari aku mulai bisa merasakan perubahan positif dari Nofi. Waktu hamil, dia sempat merasa insecure dan tidak berdaya karena tidak bisa seaktif dirinya ketika sedang tidak mengandung. Semenjak bergabung di Career Class, Nofi seperti menemukan gairah hidup baru dan komunitas baru terutama dengan peserta Career Class yang juga sesama ibu rumah tangga.

Dari situlah aku tergerak untuk daftar Career Class dengan motivasi utama saat itu untuk mencari komunitas dan teman-teman baru. Oh iya kamu juga bisa membaca cerita tumbuh Nofi di Career Class di sini.

Merasionalisasi Emosi sebagai Pemimpin

Dari semua topik yang didiskusikan di Career Class, tak kusangka kelas-kelas berbau psikologilah yang paling mengena dan berdampak buatku. Fasilitas asesmen dan 1 on 1 dengan psikolog/psikiater di Career Class membuka mataku. Bahwa seringkali aku merasa baik-baik saja, padahal sedang tidak baik-baik saja.

Awalnya kupikir rasa marah yang kadang meluap ini cuma sekadar tentang isu manajemen amarah. Ternyata, aku butuh menyelami lebih jauh, untuk memvalidasi perasaan tersebut dan mengenali trigger-trigger kemarahan agar bisa memecahkan permasalahan utamanya. Dan sekarang semakin ku sadari, bahwa kemampuan mengidentifikasi dan merasionalisasi emosi ini sangat penting dimiliki oleh seorang pemimpin lembaga sepertiku.

Menjadi Pemimpin yang Dapat Diandalkan

Leadership skill-ku sebagai seorang direktur semakin terasah di Career Class. Aku merasa mampu berkomunikasi lebih baik dengan staf di kantor. Termasuk ketika harus menyampaikan berita kurang mengenakkan, seperti reshuffle karyawan. Fokusku tidak lagi ketakutan akan dicap jahat oleh mereka, tetapi lebih mengedepankan empati dan mencari cara paling bijak untuk menyampaikan keputusan berat ini.

Meraih Prestasi Karena Praktik!

Pengetahuan-pengetahuan teknis seperti mekanisme remunerasi pun merupakan pelajaran berharga lain yang kudapatkan dari Career Class. Dari situlah aku mulai mengembangkan sistem reward dan punishment untuk memotivasi dan meningkatkan kinerja timku di kantor. Agaknya dua hal ini yang membuat aku dan tim jadi semakin kompak dan bisa perform lebih optimal. Sehingga alhamdulillah tahun ini kami berhasil mengumpulkan funding hingga 10 miliar yang siap kami kelola untuk kebermanfaatan masyarakat.

Satu hal lagi yang istimewa dari Career Class adalah komunitasnya!

Aku termasuk orang yang sering ikut kelas-kelas pengembangan diri, bahkan selalu punya budget bulanan khusus untuk ini. Tapi, baru di Career Class inilah aku ketemu orang-orang yang luar biasa beragam dan luar biasa motivasinya untuk selalu upgrade diri. Padahal kalau dipikir-pikir ya, kami seringnya ketemu lewat Zoom karena kelas-kelasnya kebanyakan online. Tapi kok ya setiap ketemu langsung rasanya kayak kita udah kenal lama dan bisa langsung ‘klik’ aja ngobrol dan ngebanyolnya. 

Aku yang secara usia udah lebih dewasa (bukan tua loh yaaa) dari kebanyakan peserta Career Class juga kaget bisa-bisa aja nyambung dengan mereka. Berasa forever young, deh! Makanya, aku dan Nofi selalu ketagihan jadi tuan rumah atau pun organizer untuk meet up Career Class di daerah Surabaya dan sekitarnya.

Career Class 2023 belum selesai, tapi aku udah rajin bergeriliya untuk merekomendasikan Career Class, khususnya ke teman-temanku yang sudah berkeluarga yang juga punya pekerjaan dan rutinitas yang cenderung tetap. Kalau stay di circle yang sama, kemungkinan kita untuk ngerasa stuck dan demotivasi untuk bertumbuh cukup besar.

Berkat Career Class-lah, aku merasa punya value lebih di luar pekerjaan. Aku juga jadi kenal banyak orang-orang baru dengan latar belakang dan perjuangan mereka masing-masing. Di mana setiap cerita mereka jadi pengalaman baru buatku dan keluarga dan membuat kita jadi lebih banyak bersyukur.