Halo teman-teman, perkenalkan aku Indri Astari Arief salah satu alumni Career Class 2020 dan pada tahun 2021 aku menjadi Buddy di Career Class. Selain menemani bertumbuhnya peserta Career Class 2021, aku juga bekerja di perusahaan telekomunikasi di Indonesia.
Ada beberapa alasan kenapa aku memilih untuk berkarir di BUMN. Yang pertama, BUMN itu walaupun entitas pemerintah tetapi masih business oriented banget. Jadi kita bekerjanya itu sesuai dengan target dan kita pun dituntut untuk memenuhi target tersebut. Yang kedua, tidak dipungkiri BUMN itu cenderung stabil tetapi kita tidak bisa terlena dengan kestabilan tersebut karena kita tetap dituntut untuk memiliki performance yang bagus selama berkarir. Yang ketiga, aku ingin berkontribusi kepada negara, karena waktu kuliah alhamdulillah aku mendapatkan beasiswa full dari pemerintah. Jadi aku pikir dengan berkarir di BUMN aku bisa memberikan kontribusi yang signifikan kepada negara.
Melawan Berbagai Stigma Masyarakat
Tantangan terbesar versiku selama berkarir di BUMN itu yang pertama melawan stigma yang beredar di masyarakat, seperti kalau mau masuk BUMN itu harus titipan orang dalam. Atau katanya kalo di BUMN pasti naik terus, masalah karir pasti naik terus. Padahal belum tentu juga. Pengalamanku pun nggak ada orang dalam, nggak ada kenalan sama sekali di perusahaanku yang sekarang. Yang kedua, kita juga dituntut untuk berinteraksi secara profesional dengan orang-orang berbagai kalangan dari berbagai background ekonomi, pendidikan, dan perilaku yang bermacam-macam dan itu tantangan banget ketika berkarir di BUMN. Yang ketiga, age gap jadi kita mau nggak mau kerja seumuran dengan ibu bapak kita atau bahkan om tante kita yang secara knowledge pun gapnya udah jauh banget sama kita.
Mempersiapkan Karir di BUMN
Buat teman-teman fresh graduate yang mau berkarir di BUMN. Ini nih yang perlu disiapin. Yang pertama CV teman-teman, IPK sesuai dengan minimal yang dibutuhkan, test TOEFL dan IELTS juga harus memenuhi persyaratan yaa. Lalu kenalin juga bidang yang kamu mau kamu apply, setidaknya sudah ada gambaran bidang-bidang tersebut kira-kira ngapain sih?. Yang kedua, pengalaman organisasi teman-teman, bukan jabatan sebenarnya. Yang perlu difokuskan adalah apa saja kontribusi teman-teman di organisasi tersebut, gimana cara teman-teman menghadapi masalah-masalah yang muncul di organisasi tersebut. Lalu yang ketiga adalah teman-teman perlu mengenali overview perusahaannya, dari core bisnisnya, valuesnya, scope bisnisnya, produknya, atau anak perusahaannya apa saja. Infonya kalo teman-teman mau cari itu ada di laporan keuangannya atau di website resmi perusahaan
Bisa nggak sih teman-teman swasta pindah ke BUMN? Jawabannya bisa banget. Biasanya teman-teman dari swasta itu sudah memiliki pengalaman karir secara generalis dan mereka juga punya expertise khusus, kalau kita lihat kompetensi secara menyeluruh nah bentuknya T shape. Jadi mereka generalis tetapi juga mereka punya spesialisasi di bidang-bidang tertentu. Tempatku sekarang itu banyak ex start up lho, malah sekarang bareng-bareng di BUMN.
Memilki Jaringan di Seluruh Indonesia
Hal menarik yang aku dapatkan selama bekerja di BUMN, yang pertama sedikit banyak aku terlibat dalam project yang dampaknya itu nggak hanya untuk satu atau dua orang tetapi dampaknya nasional. Seperti pengembangan aplikasi, memperbaiki proses bisnis yang ada di dalam yang kukira awalnya implementasi hanya di kantor cabang, ternyata implementasinya bisa nasional. Yang kedua, nggak cuma hard skills aja yang diasah dalam bentuk training-training, tetapi nasionalisme kita juga diasah di BUMN karena kita masih dilibatkan dalam berbagai event nasional seperti upacara dan lain-lain. Yang paling menarik kita bisa memiliki jaringan di seluruh Indonesia.
Mitos dan Fakta Berkarir di BUMN
Berikut mitos dan fakta versiku selama bekerja di BUMN. Yang pertama, katanya kerja di BUMN itu harus punya keluarga orang dalem kalau mau lolos atau kalau mau naik jabatan. Itu mitos ya teman-teman! Karena saat recruitment aku nggak punya kenalan orang dalem sama sekali, begitu pula selama menjalani karir di BUMN selama kurang lebih empat tahun ini. But see, I'm fine and survive. Yang kedua, katanya kerja di BUMN itu hanya untuk lulusan PTN. Itu mitos teman-teman! Karena banyak banget teman-temanku yang lulusan Perguruan Tinggi Swasta diterima di BUMN. Lalu yang ketiga, katanya kalau di BUMN itu bisa dapat kesempatan disekolahkan S2 atau S3 dari kantor. Itu fakta lho! Bisa banget. Kalau di tempatku ada beasiswanya dan ada seleksinya juga. Jadi yang penting persiapkan dirimu sebaik mungkin yaa
Nah, jadi nggak benar ya kalau bekerja di BUMN itu hanya untuk mereka yang memiliki orang dalam saja. Siapa aja bisa kok berkarir di BUMN, yang terpenting kita tahu apa yang ingin kita tuju dan juga mempersiapkannya dengan baik. Bahkan ketika aku sudah bekerja di BUMN, aku juga tetap meningkatkan kualitas diriku melalui kelas pengembangan diri dan tempat yang aku pilih untuk bertumbuh selama ini adalah Career Class.