Si Saklek yang Menemukan Ruang Bertumbuh
Halo semuaaa! Perkenalkan namaku Ayu Syufiatun Tarigan, tapi teman-teman bisa panggil aku Ayu. Aku dibesarkan oleh bapak ibu petani di Sumatera Utara, tepatnya di daerah Berastagi. Aku adalah peserta Career Class tahun 2022. Sejujurnya aku tipikal orang yang saklek atau tidak fleksibel, namun semenjak bergabung di Career Class aku jadi belajar untuk mendorong diriku sendiri keluar dari zona nyaman dan menemukan diriku yang baru.
Mau tahu rencana hidup Ayu si paling well plan sebelum gabung Career Class?
Nih, aku spill ya. Aku kuliah S1 di Medan, lulus, lalu mencari kerja sampingan, hunting-an beasiswa, dan kemudian lanjut S2. Habis itu jadi dosen di Medan, itulah rencanaku. Bahkan nih ya, pada saat lulus S1, aku ditawarin program management trainee tapi nggak aku ambil karena aku nggak tahu kalau misalnya program itu adalah program yang sebagus itu.
Tapi tentu saja hamba boleh berencana, Tuhan juga yang akan menentukan segalanya. Perjalanan pencarian beasiswa aku tentunya tidak mulus. Aku mencoba beberapa kali dan kemudian aku tidak mendapatkan beasiswa tersebut. Akhirnya, selama kurang lebih tiga tahun, aku bekerja dulu sebagai guru les untuk mengumpulkan modal aku untuk studi lanjut. Alhamdulillah-nya reputasi sebagai pengajar cukup baik sehingga banyak yang repeat order dan di 2019 aku bisa lanjut studi lagi dengan uang yang kukumpulkan sendiri.
Nah perjalanan itu yang membawaku ke Career Class. Didorong rasa penasaran setelah melihat keseruan kegiatan Career Class lewat sosial media teman-temanku, nekatlah aku untuk mendaftar. Padahal bisa dibilang saat itu kondisi keuanganku sangat terbatas. Untungnya, tim Career Class sangat akomodatif untuk urusan pembayaran, bahkan aku dibantu untuk mendapatkan solusi mengatasi masalah keuangan di keluargaku.
Alhamdulillah aku bisa menyelesaikan pembayaran dan ini jadi investasi terbaikku sejauh ini. Bersyukur proses belajar sampai dengan bisa praktik di Career Class benar-benar membawaku berjalan sejauh ini, punya pandangan yang jauh lebih baik tentang hidup.
Kemana saja aku selama ini?
Kalau soal ilmu, komplitnya pengetahuan yang ditawarkan Career Class mah boleh diadu! Banyak sekali hal-hal mendasar soal dunia karier yang aku baru tahu. Seperti paket remunerasi pekerjaan bahkan untuk hal sesederhana membuat CV!
Di Career Class juga aku baru benar-benar tahu betapa menariknya program management trainee, terutama untuk akselerasi karier.
“Wah, jangan-jangan ada banyak sekali kesempatan bertumbuh di luar sana yang aku lewatkan hanya karena aku belum pernah tahu? Ah, sayang sekali.”
Bekal untuk 2 Adikku....
Semenjak sadar diri banyak hal yang terlewat dalam hidupku, setiap ada ilmu baru dari Career Class tentang dunia pekerjaan, finansial, dan kesempatan upgrade diri, selalu aku turunkan ke dua adikku. Aku mau mereka menyadari betapa luas kesempatan untuk mereka mengembangkan minat dan bakat sedari dini, tidak seperti aku yang rasa-rasanya udah agak ketinggalan ini. Sangat bersyukur rasanya ketika begitu lulus kuliah, adikku lulus program MT pada suatu perusahaan!
Kelas Online, Komunitas Hybrid
Kelas-kelas di Career Class terlaksana online, tapi ternyata komunitas offline-nya sekuat itu! Lewat Project Management Challenge yang aku ikuti, aku menyadari bahwa tiap peserta itu saling melengkapi. Ada banyak sekali orang keren di beragam bidang! Begitu juga dengan kegiatan Volunteering Day yang dibuat sama peserta asal Medan. Sangat memorable karena bekerjasama dengan komunitas lainnya. Yes, kami selalu didorong memperluas silahturahmi. Rasa hangat seketika menjalar di tubuh, setiap aku mengingat serunya kegiatan yang terus mendorong aku terus berbuat baik.
Meninggalkan Zona Nyamanku
Tak terasa, 1 tahun Career Class Full Package 2022 pun berlalu. Bagai petir yang menyambar di siang bolong, tiba-tiba kak Alia ngajakin aku untuk jadi tim di belakang layar Career Class dan pindah ke Ngawi. Meninggalkan Medan saat itu artinya meninggalkan semua hal yang sudah aku bangun disini dan memulai adaptasi dengan banyak hal baru, termasuk tempat tinggal. Bisa nggak yaaa? Lalu terngiang satu kalimat Kak Alia, "We don’t know what we don’t know."
“Kalau CV aja aku baru tahu di kuarter kedua hidupku, berarti masih banyak lagi hal lain yang aku belum tahu,” renungku kala itu. Tidak ingin kembali menyesal dan melewatkan kesempatan, aku memberanikan diri menerima tawaran Kak Alia. And I’m really glad I did.
Jadi “Orang Dalam Career Class”
Setelah terlibat langsung, aku jadi tahu kenapa kualitas program Career Class sebaik itu. Setiap detail benar-benar dipikirkan dengan matang dan setiap orang benar-benar mencurahkan hati dan pemikiran terbaiknya untuk perkembangan peserta. Selain itu, semua tim di Career Class itu sat-setnya bukan main! Baru brainstorming ide di pagi hari, sorenya sudah bisa langsung jadi rencana programnya. Bahkan nggak jarang juga yang langsung implementasi. Di dalam tim, semua sepakat untuk mau mengeksplor hal-hal baru. Misalkan aku yang tidak paham sama sekali soal media sosial, mendadak menjadi lead untuk salah satu media sosial yang sedang dijalankan. Tapi tentunya aku diberi bekal yang cukup plus “suntikan kenekatan.”
Mampu Itu Bisa Diasah, Selama Kita Mau
Kalimat favorit sekaligus kadang terdengar horor dari Kak Alia, “Bisa kan? Mau coba atau gimana nih?” Aku juga terus ditantang untuk belajar hal-hal baru. Mana pernah kebayang aku yang seorang lulusan S2 Ilmu Kimia tiba-tiba sekarang jadi fasih mengelola landing page dan bisa bikin editorial plan buat media sosial. Benar-benar di luar nurul! Tahun depan job desc-ku pun bertumbuh, nggak sabar banget!!! Budaya kerja kayak gini bikin aku termotivasi untuk terus upgrade skill. Ini juga sangat terbantu dengan rekan-rekan satu tim yang selalu suportif, tapi juga gak ragu untuk kasih kritik membangun. Budaya kerja kayak gini bikin aku termotivasi untuk terus upgrade skill. Ini juga sangat terbantu dengan rekan-rekan satu tim yang selalu suportif, tapi juga gak ragu untuk kasih kritik membangun.
Terkadang kita perlu 'membelok' dari rencana dan arah yang kita ingin tuju. Bukan semata-mata mencari distraksi, apalagi menyerah. Justru meyakinkan diri akan tujuan awal tersebut.
Career Class buatku ibarat fase kepompong, mengubah Ayu si ulat menjadi kupu-kupu. Dengan semua pengetahuan, pengalaman, dan network baru yang aku dapatkan ketika menjadi peserta maupun tim internal Career Class.
Jadi, ketika suatu saat aku menjadi dosen, aku yakin aku bisa menjadi dosen yang jauh lebih baik, yang bisa memadukan dunia akademis dengan dunia profesional. Bukan hanya sekadar mengajar, tapi mudah-mudahan bisa menginspirasi mahasiswa-mahasiswaku nanti.