4 Cara Menciptakan Peluang Keberuntungan dalam Berbisnis

Saat para pebisnis besar ditanya terkait rahasia suksesnya, mungkin sebagian dari mereka akan tertawa, menjelaskan panjang lebar, atau ada yang menjawab singkat. Sebab pengalaman memulai suatu bisnis, menjalankan bisnis, dan mengembangkan bisnis dapat sangat berbeda, tergantung pada pola pikir, jejaring, kesempatan, dan orang-orang yang ada di dalam sebuah tim.

Namun sudah menjadi rahasia umum bahwa berapapun banyaknya energi dan antusiasme yang kita miliki, tetapi jika tanpa kepastian kemana tujuan kita dan bagaimana cara kita mencapai tujuan itu, maka kita akan segera kehilangan momentum.

Keberuntungan adalah sebuah fenomena yang disebut oleh Carl Jung, psikiater asal Swiss, dengan “sinkronisitas”. Roger Hamilton mengatakan bahwa keberuntungan berkaitan sangat erat dengan aliran. Saat kita mengaliri taman, keberuntungan kita akan tumbuh.


Dalam buku Your Life, Your Legacy: Panduan Entrepreneur untuk Menemukan Potensi Terbesar Anda, karya Roger Hamilton dijelaskan bahwa ada sebuah cara untuk menciptakan keberuntungan dalam memulai sebuah usaha. Keberuntungan dalam bahasa Inggris adalah “LUCK”, yang dasarnya dibangun atas empat kondisi: Location, Understanding, Connection, Knowledge (atau Lokasi, Pemahaman, Hubungan, Pengetahuan).

Empat landasan keberuntungan ini didapat bukan dengan cara menginvestasikan uang, tetapi dengan menginvestasikan waktu. Berikut, mari kita simak!

Location (Lokasi)

Kita masing-masing memiliki kesempatan untuk berada di tempat yang tepat, pada saat yang tepat. Banyak dari kita yang begitu sibuk bekerja setiap hari tetapi kita selalu saja (merasa) berada di tempat yang salah dan waktu yang salah. Keberuntungan dimulai dengan memilih untuk berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat pula. Pertanyaannya: Siapakah yang memilih tempat bagi Anda setiap hari?

Understanding (Pemahaman)

Pada semua momen penting, saat bola berada di depan gawang, kita mungkin mengetahui bahwa kita berada di tempat yang tepat dan pada waktu yang tepat, tetapi kita tidak mengerti alasan kita berada di sana: untuk menendang bola (misalnya). Banyak dari kita yang masih menjadi penonton yang melihat pertandingan. Pada saat kita sadar bahwa bola itu ada, sudah terlalu terlambat untuk menendang. Para pemain mengetahui alasan mereka berada di sana adalah untuk menendang bola, jadi mereka telah mengantisipasi, menempatkan diri, dan menendang bola itu. Keberuntungan datang dari melakukan permainan itu, dan bukan hanya menontonnya.

Connections (Hubungan)

Banyak dari kita yang menempatkan diri di depan gawang, dan mengerti bahwa kita berada di sana untuk menendang bola. Kita telah memulai bisnis, investasi, tetapi tidak ada satu bola pun yang datang. Jika hal ini terjadi pada Anda, cobalah melihat ke sekeliling Anda agar dapat melihat apakah ada orang lain di lapangan. Banyak dari kita yang tidak berinvestasi pada relasi—para pemain yang seharusnya menendang bolanya kepada kita. Jadi, tidak ada seorangpun di lapangan. Ingat, bahwa hubungan tidaklah sama dengan jaringan. Banyak dari kita memiliki jaringan yang besar, tetapi jaringan itu penuh dengan penonton, bukannya pemain yang bermain untuk pertandingan kita. Jadi, masih tetap saja tidak ada peluang yang datang pada kita.

Knowledge (Pengetahuan)

Tidak ada gunanya mendapatkan bola yang datang, jika kita tidak tahu cara menendangnya. Tidak ada gunanya memiliki peluang yang datang jika kita tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan peluang itu. Mengetahui cara menendang bola muncul karena melakukan permainan itu. Semakin sering kita bermain, semakin banyak pula yang kita ketahui. Itulah mengapa, semakin cepat kita memilih permainan, dan memainkannya, semakin cepat pula keberuntungan kita akan mengalir.

Para pebisnis sukses tidak menciptakan kesuksesan. Melainkan menciptakan suatu kondisi agar kesuksesan itu dapat terjadi. 

Oleh Deby Rosselinni, Career Class Angkatan 2023.