5 Tips Negosiasi dengan Orang Tua untuk Meminimalisir Konflik


Hubungan antara anak dengan orang tua sering kali menjadi hal yang menakutkan sekaligus hal yang menyenangkan. Bagi sebagian orang yang komunikasinya telah terbangun dengan baik sedari sejak kecil, hal itu menjadi modal yang baik untuk membangun hubungan antara anak dengan orang tua. Komunikasi yang baik menjadi pintu gerbang untuk hal-hal baik serta kemudahan lainnya, termasuk ketika berdiskusi dan negosiasi.

Diskusi serta negosiasi dibutuhkan untuk mendapatkan kesepakatan, izin, dan restu dari orang tua, seperti izin untuk main, memilih jurusan kuliah, memilih lokasi bekerja, atau dalam hal yang lebih besar lagi yaitu berdiskusi saat menentukan pasangan hidup. Namun, diantara kita mungkin belum memahami bagaimana cara diskusi yang baik dan minim konflik, sehingga kerap kali komunikasi tersebut berujung alot serta menghadirkan percikan-percikan konflik. Ada 5 tips di bawah ini agar diskusi dengan orangtua menjadi lebih asyik dan menyenangkan:

Lakukan di saat waktu orang tua sedang lapang dan bersantai. 

Salah satu hal penting yang harus diperhatikan saat sedang mengajak orang tua berdiskusi adalah memilih waktu yang tepat, jangan melakukan negosiasi di saat orang tua baru selesai beraktivitas luar (misal bekerja) atau di jam yang kira-kira sedang lelah (misal pulang dari perjalanan). Pilihlah waktu seperti saat sedang menonton TV bersama atau makan bersama karena lebih mudah untuk mencairkan suasana serta saling menyatukan pendapat.

Jangan memunculkan kalimat egois atau memaksa 

Hal berikutnya yang membuat diskusi bersama orang tua sering kali gagal adalah pernyataan kita yang menunjukan keegoisan kita sebagai anak. Kalimat egois ini sering kali kita keluarkan tanpa sadar dengan kata “tapi….” Alih-alih ingin segera disetujui, yang ada ternyata emosi orang tua bisa jadi terpancing karena kata-kata yang terkesan egois seperti keharusan, jika tidak dituruti akan membuat kita marah dan kecewa. Maka dalam hal ini penyusunan kalimat juga harus diperhatikan agar tidak terkesan memaksa persetujuan orang tua.

Mencoba mengambil jeda apabila orangtua bertentangan pendapat.

Jika dalam pelaksanaan diskusi dan bernegosiasi dengan orang tua terjadi hal yang bertentangan, dalam hal ini bisa jadi orang tua punya pertimbangan lain yang lebih baik bagi anaknya. Ketidaksetujuan orang tua tersebut bukan semata-mata dia tidak memperhatikan kebahagiaan sang anak, tetapi di mata orang tua banyak hal yang menjadi faktor dari pengambilan keputusan.

Apabila hal ini terjadi, maka ambillah jeda sebentar, jangan memaksa. Kita bisa menepi terlebih dahulu untuk sesaat memikirkan keputusan yang tidak sesuai tersebut. Setelah itu cobalah mengkomunikasikan lagi dengan alasan yang lebih rasional dan bisa diterima orang tua. 

Menggunakan mini presentasi yang mencakup topik pembicaraan.

Cara lain yang dapat digunakan untuk memudahkan proses negosiasi sesuatu yang rumit dan berhubungan dengan keputusan besar ialah dengan cara membuat mind map atau slide presentasi sederhana. Cara ini nantinya akan ditampilkan saat berdiskusi untuk memudahkan orang tua kita menangkap hal yang ingin diajukan. Selain itu dengan cara ini, orang tua akan melihat keseriusan serta tekad yang kuat dari sang anak yang begitu menginginkan negosiasi tersebut mencapai kata sepakat. Konten nya bisa berupa pertanyaan 5 W; What, Who, When, Why, Where yang disertai gambar-gambar menarik.

Diawali dengan melakukan hal-hal yang membuat orangtua senang

Tips terakhir yang paling umum dilakukan oleh anak sebelum melakukan negosiasi adalah membuat hati orang tua senang terlebih dahulu, dengan begitu orang tua akan lebih mudah mengambil keputusan dan mendengar keresahan kita. Cara ini juga dilakukan sebagai bentuk bakti kita sebagai anak untuk selalu menyenangkan hati orang tua. Hal-hal yang membuat orang tua senang tentunya banyak sekali, maka kita bisa mencari tahu dulu (riset) untuk mengetahui apa hal yang sedang orang tua inginkan. Kegiatannya bisa dari hal sederhana seperti membantu mencuci piring, membantu memasak, sampai dengan membelikan barang atau makanan kesukaan sebelum diskusi dan negosiasi berlangsung.

Oleh Adhinda Thasya Billa, Career Class Angkatan 2023.