Rakyat Indonesia sedang berbahagia karena untuk pertama kalinya band asal Inggris, Coldplay, secara resmi diumumkan akan menggelar konser di Jakarta. Tak berselang lama, kabar ini pun tergantikan dengan informasi yang menyatakan bahwa Indonesia Peringkat ke-3 sebagai Fatherless Country di Dunia. Walaupun masih belum jelas sumber studi dari klaim tersebut, namun isu ini cukup dapat menciptakan perhatian dan pertanyaan dari masyarakat tentang peran dan dampak ketidakhadiran seorang ayah di dalam keluarga.
Lalu, apa hubungannya Coldplay dengan Isu Fatherless?
Pada tahun 2019, Coldplay merilis lagu berjudul “Daddy” yang berisikan tentang isi hati seorang anak yang merindukan kehadiran seorang Ayah “Daddy, are you out there? Daddy, won't you come and play? Daddy, do you not care?”.
Namun di sisi lain, anak ini berusaha mencoba memahami situasi ayahnya sekaligus ingin mengurangi rasa bersalah yang mungkin juga dirasakan ayahnya “I know you're hurting, too. But I need you, I do. You’re so far away. That’s okay, I’m okay”.
Lagu ini sangat erat kaitannya dengan fakta maraknya kasus fatherless. Istilah fatherless sendiri diartikan sebagai ketiadaan peran dan figur ayah dalam kehidupan dan pengasuhan seorang anak, baik pada anak yatim maupun anak yang tidak dekat dengan ayahnya secara fisik dan/atau psikologis.
Jika sebagian besar kasus fatherless di negara Barat disebabkan karena adanya kecenderungan ayah dan ibu tidak menikah, di Indonesia, ayah dan ibu telah resmi menikah namun pelaksanaan tugas pengasuhan ayah tidak terpenuhi. Hal ini dikarenakan seringkali tugas pengasuhan hanya dibebankan kepada ibu dan ayah hanya bertugas mencari nafkah.
4 Macam Keterlibatan Ayah dalam Pengasuhan
Palkovits (2012) dalam tulisannya yang berjudul “Involved fathering and child development: Advancing our understanding of good fathering” menjelaskan bahwa keterlibatan ayah dalam pengasuhan diartikan sebagai seberapa besar usaha yang dilakukan seorang ayah dalam berpikir, merencanakan, merasakan, mengawasi, memantau, mengevaluasi, mengkhawatirkan dan mendoakan anaknya. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa keterlibatan ayah dalam pengasuhan terdiri dari 4 hal berikut:
Seorang ayah juga memiliki peran untuk membantu anak dalam mengidentifikasi dan mendukung potensi atau impian anaknya. Berada di saat anak membutuhkan Anda dapat memberikan dia perasaan aman agar ia dapat tumbuh sebagai individu yang utuh.
Tips Membangun Ikatan Ayah-Anak
Cara terbaik untuk membangun ikatan ayah-anak adalah dengan menghabiskan waktu yang berkualitas bersama. Tidak ada cara lain selain menginvestasikan waktu dan usaha ke dalam hubungan tersebut. Ingatlah bahwa momen paling sederhana seringkali adalah momen yang justru paling berkesan bagi seorang anak.
Mulailah dengan berbicara atau bertelepon secara teratur, saling bertukar cerita, dan saling mendengarkan. Cobalah aktivitas seperti olahraga bersama, menonton pertandingan olahraga, membacakan cerita, atau sekadar makan malam bersama.
Dengan demikian, konser Coldplay yang jatuh pada tanggal 15 November 2023 dan juga berdekatan dengan Hari Ayah Nasional pada 12 November nanti semoga menjadi salah satu momen para ayah dan keluarga di Indonesia untuk merefleksikan kembali peran dan keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak.
Oleh: Astri Setiamurti, Career Class Angkatan 2023.
Sumber:
Ashari, Y. (2018). Fatherless in Indonesia and its impact on children’s psychological development. Psikoislamika: Jurnal Psikologi Dan Psikologi Islam, 15(1), 35-40.
Palkovitz, R. (2012). Involved fathering and child development: Advancing our understanding of good fathering. In Handbook of father involvement. Routledge.
Thakur, S. & Dhar, S. (2023). 50 father-son activities for stronger and deeper bonding. Mom Junction. https://www.momjunction.com/articles/father-son-activities_00605581/#:~:text=Frequently%20Asked%20Questions-,1.,his%20friends%2C%20and%20share%20laughter.