Akhir akhir ini kita melihat berbagai start up company besar melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada ribuan bahkan puluhan ribu karyawannya. Badai PHK ini sudah berlangsung sejak COVID-19 dan masih terjadi sampai saat ini ketika perusahaan terpaksa harus mengurangi karyawan untuk melakukan penghematan, menyesuaikan kebutuhan perusahaan saat ini dengan kemampuan karyawan, dan pastinya agar bisa tetap bertahan.
Tentu saat posisi kita sebagai karyawan, kita tidak bisa mengontrol keputusan tersebut. Ancaman PHK tentu menjadi momok yang menakutkan bagi sebagian besar kita, khususnya yang bekerja di sektor swasta. Terlebih bagi kita yang mengandalkan sumber penghasilan utama pada satu pekerjaan. Namun, kita perlu meyakini bahwa PHK bukanlah akhir dari segalanya dan selalu ada ruang untuk kita berusaha dan mencari jalan keluar atas setiap tantangan hidup.
Yuk kita mempersiapkan diri. Apa saja persiapan diri yang dapat kita lakukan untuk bertahan jika terkena PHK?
Merefleksikan Perjalanan Karier dan Memvalidasi Emosi.
Mengambil jeda untuk merefleksikan lagi pencapaian karier dan kinerja yang sudah kamu tempuh selama ini akan membantumu agar terhindar dari perasaan tidak berharga. Rendahnya kemampuan menghargai diri sendiri secara tidak sadar membuat banyak orang yang terdampak PHK terus terpuruk dalam kekecewaan dan rasa tidak percaya diri. Emosi kecewa dan sedih tentu perasaan yang wajar dan perlu kamu validasi. Namun, kamu juga harus mulai belajar berdamai dengan diri sendiri dalam berbagai situasi. Jangan biarkan PHK mendefinisikan diri kamu sebagai seseorang yang gagal ya! Jika merasa tidak bisa mengatasi kesedihan sendiri, silahkan mencari bantuan profesional melalui Psikolog dan Psikiater.
Mengatur Strategi Keuangan untuk Bertahan.
Semoga sebelum PHK terjadi, kamu sudah memiliki dana darurat dan sumber pendapatan lainnya ya. Dan setelah PHK terjadi, pastikan kamu membuat strategi keuangan terbaikmu. Opsi menghemat bisa menjadi salah satu hal yang bisa kamu lakukan untuk menekan pengeluaran. Pastikan juga kamu memahami betul bagaimana memprioritaskan keuangan dengan mengetahui mana-mana saja yang merupakan kebutuhan dan keinginan. Kamu juga bisa melakukan budgeting pada pos-pos pengeluaran, seperti pos untuk biaya makan, biaya operasional/sewa tempat tinggal, transportasi, internet, dan lain-lain. PHK menjadi momen refleksi, mengelola keuangan pribadi dengan cerdas harus menjadi langkah preventif dalam kondisi kondisi mendesak seperti ini.
Jalani Hobi dan Lakukan Pengembangan Diri.
Mengalami kondisi yang berbeda setelah terkena PHK mungkin akan membuatmu stres. Oleh sebab itu, kamu bisa melakukan aktivitas lain seperti melakukan hobi agar dapat membuatmu lebih bersemangat menjalani hari. Contohnya, hobi bersepeda, bercocok tanam, melukis, membaca buku, memasak dan lain-lain. Siapa tahu dengan menjalani hobi kamu ini akan membuka sebuah peluang usaha baru. Selain melakukan hobi, kamu juga bisa meningkatkan skill dengan mengikuti kelas-kelas pengembangan diri. Seperti yang kita tahu, saat ini terdapat platform edukasi online yang bisa dengan mudah diakses, seperti www.careerclass.id yaaa. Meningkatkan keterampilan merupakan bentuk investasi pada diri sendiri yang akan dapat membuka peluang baru serta bermanfaat pada perjalanan karirmu selanjutnya.
Rencanakan dan Mencari Tujuan Karir Selanjutnya.
Hal terakhir yang penting untuk kamu lakukan adalah mencari pekerjaan baru. Jika kamu sudah berada di titik ini, selamat! Artinya kamu sudah bersiap untuk bangkit dan kembali berjuang menata perjalanan karirmu selanjutnya. Dalam hal ini, merencanakan tujuan karir adalah hal penting yang tidak boleh kamu lewatkan. Coba refleksikan kembali kelebihan dan kelemahanmu. Sebab, dengan mengenali diri, kamu akan lebih mudah memutuskan pilihan karier yang akan kamu jalani. Hal penting lainnya yakni memperbarui CV maupun akun LinkedIn-mu sebelum melamar pekerjaan. Pilihan lainnya, kamu bisa mencari peluang usaha dari hobi yang disukai secara serius.
Pada akhirnya, PHK adalah proses yang dapat membuat kita bertumbuh menjadi pribadi yang lebih tangguh. Kita boleh merasakan emosi sedih, kecewa bahkan marah karena terkena PHK. Namun, hal perlu kamu ingat adalah kamu tidak bisa mengontrol kebijakan terkait PHK tersebut. Alih-alih mengutuk takdir yang berada di luar kendalimu, ada baiknya bagi kamu untuk berfokus pada hal yang bisa kamu kendalikan.
Oleh : Miftakhul Jannah Fajriyah, Career Class Angkatan 2022.