Lihai Membangun Kebiasaan Kunci Karier Cemerlang


Ketika berbicara terkait buku dengan genre pengembangan diri (self-development), kamu pasti sering mendengar bahkan mendapatkan rekomendasi buku yang berjudul Atomic Habits karya James Clear. Buku ini sangat fenomenal karena telah terjual lebih dari 5 juta eksemplar di seluruh dunia dan telah dialih bahasakan ke 50 bahasa.

Seperti namanya, Atomic Habits berfokus pada pembahasan terkait bagaimana membangun kebiasaan kecil –layaknya partikel atom–yang baik secara berkelanjutan dan menyingkirkan kebiasaan buruk yang dapat menghambat produktivitas. 

Tiga Lapisan Perubahan Perilaku

Menurut James Clear, terdapat tiga lapisan dalam konsep perubahan perilaku (behavior change) yang dapat membantu seseorang untuk membangun kebiasaan. Pertama, mengubah hasil (outcome). Dalam lapisan pertama ini, yang menjadi target atau fokus utama dalam mengubah perilaku adalah hasil. Contohnya, menurunkan berat bedan, menerbitkan buku, memenangkan perlombaan atau olimpiade. Kedua, mengubah proses (process). Pada lapisan ini perubahan perilaku tidak hanya sebatas pada hasil, namun juga pada perubahan kebiasaan dan ‘sistem’. Misalnya saja, jika seseorang yang ingin munurunkan berat badan, orang tersebut tidak hanya berfokus pada hasil atau angka yang tertera di timbangan. Melainkan juga pada proses salah satunya dengan membiasakan diri melakukan rutinitas baru yakni berolahraga ke gym. Ketiga, mengubah identitas (identity) dengan berfokus pada mengubah keyakinan atau pandangan terhadap citra diri maupun orang lain.  Lapisan paling dalam inilah yang disebut krusial dalam membentuk sebuah kebiasaan.

Melalui pendekatan identity-based habits ini, seseorang akan berfokus pada menjadi sosok seperti apa atau siapa diri mereka nantinya. Sebagai contoh: seseorang yang ingin memulai kebiasaan baru untuk terlepas dari kebiasaan merokok, akan menanamkan mindset bahwa dia ingin memiliki identitas baru layaknya sebagai seorang atlet. Tidak hanya berhenti pada sosok yang ditiru, lebih dari itu, kita perlu mempertanyakan juga tentang hal apa yang akan dilakukan seorang atlet untuk menjaga stamina atau kesehatannya?  Dengen merefleksikan hal tersebut, kita akan menyadari bahwa menerapkan gaya hidup sehat tanpa rokok menjadi salah satu kebiasaan yang dilakukan oleh seorang atlet.

Membentuk sebuah identitas baru tentu saja membutuhkan perubahan dan aksi nyata. Untuk mencapai hal tersebut, kamu perlu menyederhanakan tujuan besar menjadi langkah-langkah kecil. Mencapai kemenangan kecil (small wins) secara bertahap ini juga menjadi hal kunci dalam konsep atomic habits. 

Empat Kaidah dalam Membangun Kebiasaan 

Secara garis besar, ada empat kaidah yang ditawarkan oleh penulis untuk membangun kebiasaan agar lebih efektif, diantaranya: menjadikannya terlihat (make it obvious), menjadikannya menarik (make it attractive), menjadikannya mudah (make it easy), dan menjadikannya memuaskan (make it satisfying).

Menjadikannya Terlihat

Jika kamu ingin menciptakan dan membangun kebiasaan baru, kamu harus memastikan bahwa kebiasaan tersebut adalah sebuah hal yang realistis dan jelas akan seperti apa kedepannya. Dalam hal ini, jelas artinya kamu juga memberikan batasan waktu di mana kapan kamu bisa memulai melakukan kebiasaan tersebut serta kapan akan berhenti. Untuk menjadikannya terlihat, kamu juga harus menciptakan lingkungan yang dapat mendukungmu melakukan kebiasaan tersebut. Dalam kaidah pertama ini, James Clear juga menawarkan sebuah konsep menggabungkan kebiasaan (habit stacking). 

Misalnya, kamu ingin membangun kebiasaan membaca buku di malam hari ketika kamu hendak tidur. Maka hal perlu kamu lakukan agar aktivitas membaca buku lebih terlihat salah satunya adalah dengan meletakkan buku di samping tempat tidurmu. Agar bisa menciptakan suasana membaca yang lebih nyaman, kamu mungkin perlu memutar alunan musik instrumen yang dapat menemanimu membaca buku. Selain itu, kebiasaan membaca ini juga dapat kamu gabungkan dengan kebiasaan yang sudah kamu lakukan sebelumnya. Mungkin kamu sudah terbiasa journaling sebelum tidur? Maka kamu bisa menggabungkan kebiasaan baru yakni membaca buku dengan kebiasaan yang sudah kamu lakukan yakni journaling. 

Menjadikannya Menarik

Membangun kebiasaan baru membutuhkan alasan yang membuat kamu bersemangat atau excited ketika melakukannya. Buatlah kebiasaan itu menjadi layaknya magnet yang dapat menarik perhatianmu. Dalam buku ini, James Clear mengenalkan konsep yang disebutnya temptation bundling, sebuah usaha menggabungkan aktivitas yang ingin kamu lakukan (thing you wanted to do) dan aktivitas yang kamu butuhkan (thing you needed to do).

Bisa dibilang, konsep ini mirip dengan habit stacking di mana kamu bisa menggabungkan dua aktivitas sekaligus. Namun dalam kaidah ini penulis menekankan betapa pentingnya membuat kebiasaan baru yang ingin kita bangun lebih menarik, karena dengan begitu akan ada kecenderungan bagi kita melakukannya lagi dan lagi. 

Misalnya saja, kamu adalah pekerja freelance yang memiliki kebiasaan bekerja dari mana saja. Di sisi lain, kamu ingin membangun kebiasaan olahraga di gym. Maka kamu bisa mencari cafe yang dekat dengan lokasi gym. Seningga setelah bekerja, kamu bisa langsung melepas penat dengan berolahraga di gym. Dengan kata lain, membuat kebiasaan baru menarik sama seperti halnya memberikan reward kepada diri sendiri agar kita tetap bersemangat dan senang ketika melakukannya.

Menjadikannya Mudah

Mengawali kebiasaan baru mungkin menjadi hal mudah bagi sebagian besar orang. Namun, melakukan kebiasaan baru secara konsisten adalah hal lain yang belum tentu semua orang bisa menjalaninya. Oleh sebab itu, memuat kebiasaan baru lebih mudah untuk dilakukan secara berkelanjutan menjadi hal yang krusial.

Sebagai contoh, jika kamu ingin membangun habit olahraga untuk menurunkan berat badan, sebaiknya kamu menerapkan target kecil yang mudah untuk kamu capai. Alih-alih menargetkan untuk sit-up selama 100x dalam sehari, kamu bisa membuatnya lebih mudah dengan melakukannya 25x. 

Membuat target kecil yang bisa dilakukan secara konsisten akan jauh lebih baik, dibandingkan dengan membuat target besar namun dalam pelaksanaannya berhenti di tengah jalan. Kamu harus memahami bahwa membangun kebiasaan baru tentu membutuhkan proses yang tidak instan. Dalam proses itulah, langkah-langkah kecil (step-by-step) diperlukan agar kamu bisa meraih hal yang kamu impikan.

Menjadikannya Memuaskan

“What is immediately rewarded is repeated. What is immediately punished is avoided.”

Naluri manusia membuat kita menyukai hadiah dibanding dengan hukuman. Hal tersebut juga berlaku ketika kita membangun kebiasaan baru. Seseorang akan memiliki kecenderungan untuk melakukan aktivitas yang memberikan pengalaman atau sensasi memuaskan. Sebaliknya, jika aktivitas tersebut terasa melelahkan dan tidak menghasilkan apa-apa seseorang mungkin saja akan mudah untuk putus asa lalu kemudian berhenti.

Untuk mendapatkan kepuasaan ini, biasanya kita akan menilai dari sesuatu yang dapat kita lihat atau rasakan secara langsung. Namun, hal yang perlu kamu ingat adalah persepsi atau tingkat kepuasan setiap individu tentu akan berbeda-beda. Oleh sebab itu, kamu perlu mendefinisikan dititik mana kamu merasa puas setelah melakukan suatu hal.

Seseorang yang sedang berjuang membangun kebiasaan membaca buku mungkin akan puas ketika ia telah menyelesaikan bacaan sekian halaman. Tidak hanya itu, dari buku yang telah dibaca tersebut, ia juga merasakan kepuasaan dari pengetahuan baru yang ia dapatkan. Dalam kasus yang lain, ada juga orang yang merasa puas setelah membaca satu buku karena dengan begitu ia bisa menuliskan ulasan pada laman Goodreads miliknya. 

Kaidah-kaidah perubahan perilaku sebagaimana yang dijelaskan di atas merupakan konsep dan metode yang sangat membantu kita dalam membentuk kebiasaan baik. Akan tetapi, membaca review singkat ini saja tentu tidak akan cukup. Ada baiknya kamu sendiri yang membaca buku tersebut dan mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Oleh: Miftakhul Jannah Fajriyah, Career Class Angkatan 2022.